Cari Blog Ini

Jumat, 05 November 2010

Doa Tanpa Kata

Masyarakat modern(karena bisa membangun apartemen dan mengoperasi internet)menganggap salah satu faktor pada diri manusia yang mengungguli hewan adalah kemampuan berujar kata.Memang tak disangkal jika binatang tidak bisa berkomunikasi seperti halnya manusia dengan bahasanya.Apalagi berargumen.Tapi bisakah ini menjadi pembenaran bagi manusia untuk menjagalnya? Hanya karena mereka tidak bisa berbahasa manusia? Jeremy Bentham mempertanyakan dengan ungkapan menawan,''The Question is not,Can they reason? Nor Can they talk? But can they suffer?'' Masalahnya bukan apakah binatang itu bisa berpikir maupun berbicara, tetapi apakah mereka juga bisa menderita.Ya,pasti! Mereka juga bisa menderita.Jika saja manusia bisa berkomunikasi dengan binatang seperti halnya Nabi sulaiman maka dia tidak akan menambahkan kosa kata seperti cicit,embek,meong,lenguh,kotek,aum ke dalam kamusnya.Tapi jika berani berhati nurani secara jernih dan jujur,maka tanpa perlu bisa segala macam cicit sampai aum,manusia akan tahu binatang juga bisa menderita.Saat dia kehilangan anaknya,saat badan dagingnya tertusuk paku,dia menderita.Begitu pula saat dia disembelih,tidak saja dia menderita dalam kesakitan tetapi teror,kemarahan,benci,dendam.Sebagaimana ketika manusia menghadapi orang yang akan membunuhnya begitulah yang dialami oleh setiap binatang yang akan dijagal.
Darimana semua ini bermula? Dari hati yang tak bergeming ketika binatang-binatang yang dibunuh untuk makannya memohon belas kasihan.Hati yang dikeraskan telah menjadi semakin keras sehingga hidup sesamanya menjadi tak lagi berarti.Inilah yang ditertawakan peraih Novel Isaac Basheris Singer,''Bagaimana dalam doa manusia memanjatkan harapannya akan hidup damai bahagia tetapi lihat yang dilakukannya,merampok napas kehidupan lainnya.'' Tak heran jika pahlawan wanita indonesia,Ibu Kartini menyebut vegetarisme sebagai doa tanpa kata-kata.Bukan ujar kata yang penting tetapi dalam perbuatanlah doa menjadi hidup dan aksi nyata itulah yang bermakna di hadapan Tuhan.Peduli kepada penderitaan hidup yang lain,apalagi mereka yang tak bisa berbicara,maka Tuhan sendirilah yang akan memperdulikanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar